Guru Bangsa : TJOKROAMINOTO
Genre : Drama Biografi
Director : Garin Nugroho
Penulis Naskah : Ari Syarif, Sabrang Mowo Damar Panuluh, Erik Supit
Pemain : Reza
Rahardian, Christine Hakim, Alex Abbad, Egi Fedly, Chelsea islan,
Maia Estianty, Alex Komang, Ibnu Jamil, Deva Mahendra, Tanta Ginting,
Putri Ayudya, Sujiwo Tejo, Christoffer (Nelwans), Arjan
Onderdenwijngaard.
Setelah lepas dari era tanam paksa di akhir tahun 1800, Hindia Belanda memasuki
babak baru yang berpengaruh dalam kehidupan masyarakatnya, yaitu dengan
gerakan politik etis yang dilakukan oleh pemerintah Belanda.
Tetapi kemiskinan masih banyak terjadi. Rakyat banyak yang belum
mengenyam pendidikan, dan kesenjangan sosial antaretnis dan kasta masih
terlihat jelas.
Oemar Said Tjokroaminoto (Tjokro) yang lahir dari kaum bangsawan Jawa di Ponorogo, Jawa Timur ,
dengan latar belakang keislaman yang kuat, tidak diam saja melihat
kondisi tersebut. Walaupun lingkungannya adalah keluarga ningrat dengan
hidup yang nyaman dibandingkan rakyat kebanyakan saat itu, ia berani
meninggalkan status kebangsawanannya dan bekerja sebagai kuli pelabuhan
dan merasakan penderitaan sebagai rakyat jelata.
Tjokro berjuang dengan membangun organisasi Sarekat Islam, organisasi resmi bumiputera pertama
terbesar kala itu, sehingga bisa mencapai 2 juta anggota. Ia berjuang
menyamakan hak dan martabat masyarakat bumiputera di awal 1900 yang terjajah. Perjuangan menjadi benih lahirnya tokoh dan gerakan kebangsaan.
Tjokro
yang intelektual, pandai bersiasat, mempunyai banyak keahlian, termasuk
silat, mesin, hukum, penulis surat kabar yang kritis, orator ulung yang
mampu menyihir ribuan orang dari mimbar pidato, membuat pemerintah
Hindia Belanda khawatir, dan membuat mereka bertindak untuk menghambat
laju gerak Sarekat Islam yang pesat. Perjuangan Tjokro lewat organisasi
Sarekat Islam untuk memberikan penyadaran masyarakat, dan mengangkat
harkat dan martabat secara bersamaan, juga terancam oleh perpecahan dari
dalam organisasi itu sendiri.
Rumah Tjokro di Gang Peneleh, Surabaya, terkenal sebagai tempat bertemunya tokoh-tokoh bangsa Indonesia kelak.
Di rumah sederhana yang berfungsi sebagai rumah kos yang di bina oleh
istrinya, Suharsikin, Tjokro juga mempunyai banyak murid-murid muda yang
pada akhirnya menetas, memilih jalan perjuangannya masing-masing,
meneruskan cita-cita Tjokro yang mulia untuk mempunyai bangsa yang
bermartabat, terdidik, dan sejahtera. Salah satu muridnya di Soekarno yang kelak menjadi proklamatorkemerdekaan Republik Indonesia.
Berikut trailer dari film ini




https://www.youtube.com/![]() |
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar