Suatu hari, aku berdiri di depan pintu kelasku. Saat itu aku teringat
akan seseorang yang aku kagumi (sebut saja namanya Secret). Sejak
kemarin aku belum berjumpa dengan dirinya. Rasanya ada sesuatu yang
kurang dan mengganjal dalam hatiku. Aku sangat merindukan sebuah
senyumannya. Senyuman yang dapat membuat hari hariku bersemangat.
Aku menjadi tak ada semangat untuk beraktifitas hari itu. Sekejap aku
melihat kelasnya yang berada tak jauh dari kelasku. Saat itu aku
berharap supaya aku dapat melihat dirinya. Tetapi tak kulihat sosok
Secret ada di kelas itu. Hatiku semakin gelisah karena tak melihat sosok
dirinya. Dalam hati aku berkata “Secret, dimanakah kau berada? aku
sangat merindukanmu. Andai kau ada di sini menemaniku dengan senyumanmu.
Aku sangat mengharapkan itu, tetapi sesuatu yang mustahil harapanku
akan terwujud”
Aku masih berdiri di depan pintu, tiba tiba terlintas dalam benakku
senyumannya yang mampu membuatku terpesona. Aku semakin ingin berjumpa
dengan dirinya. Kemudian aku bertekat untuk mencari dirinya. Langkahku
pun mulai ku angkat untuk mencarinya. Tetapi, ketika aku ingin mulai
melangkahkan kakiku, tiba tiba sosok secret hadir di hadapanku, aku
berhadapan dengannya. Aku sangat terkejut, dan aku pun terdiam sambil
menatap wajahnya. Kemudian dia tersenyum kepadaku. Ingin sekali ku
menyapanya, tetapi aku tak kuasa untuk mengucapkan sepatah kata pun
kepadanya. Aku seperti orang bisu dibuatnya.
Dan ketika ia melangkah jauh dari hadapanku, ada perasaan senang dan
menyesal. Senang karena aku dapat melihat kembali senyumnya. Dan
menyesal karena aku tak dapat mengucapkan sepatah kata pun kepadanya.
Kemudian aku kembali masuk kelas dan duduk di bangkuku. Inilah rasanya
jika aku hanya dapat menjadi secret admirer.
Cerpen Karangan: Anastasia Puspa Andini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar