Minggu, 07 Januari 2018

ANALISIS E-GOVERMENT PROV SUMATERA UTARA


No
Unit Analisis
Kategori Analisis
ProvinsiSumatera Utara
Kabupaten 1Tapanuli Tengah
Kabupaten 2Labuhan Batu

1
Selayang Pandang
Sejarah

3
3
3
Motto

1
1
1
Lambang

3
3
3
Arti Lambang

3
1
3
Lokasi Dalam
Bentuk Peta

1
3
3
Visi Dan misi
3
3
3
2
Pemerintahan Daerah
Eksekutif

3
3
3
Legislatif

3
3
3
Nama, Alamat, Telepon, e-mail, dari pejabat daerah

1
2
1
Biodata Dari pemimpin Daerah
1
2
2
3
Geografi
Topografi

1
3
1
Demografi

3
3
1
Cuaca dan Iklim

1
1
1
Sosial dan Ekonomi

3
2
2
Budaya dari daerah yang bersangkutan

3
3
1
Ada informasi berupa Numeris/ Statistika dan harus mencantumkan nama instansi dari sumber datanya
2
2
1
4
Peta Wilayah dan Sumberdaya
Peta wilayah

1
2
2
Bentuk peta sumber daya
1
2
2
5
Peraturan/Kebijakan Daerah
Peraturan daerah (perda) yag telah dikeluarkan oleh pemerintah daerah bersangkutan
3
2
3
6
Buku Tamu
Buku tamu

2

2
2
Forum
1
1
1
Total
43
47
42





Keterangan
1 = Tidak Ada
2 = Kurang
3 = Baik

Hasil Analisis
Dari hasil analisis website yang telah dilakukan, kami menyimpulkan bahwa website dari Kabupaten Tapanuli Tengah lebih baik dibanding website dari Provinsi Sumatera Utara dan Kabupaten Labuhan Batu, karena kelengkapan informasi tentang daerah tapanuli tengah lebih jelas dibanding Sumatera utara dan Labuhan Batu. 

Ada beberapa informasi yang sama-sama dimiliki oleh website dari ketiga daerah tersebut. Seperti dicantumkannya Sejarah daerah tersebut, Visi dan Misi daerah, Informasi Eksekutif daerah, dan informasi Legislatif daerah. Namun dalam beberapa aspek terdapat perbedaan. Seperti penyajian informasi dalam bentuk peta yang hanya dimiliki oleh website dari Kabupaten Tapanuli Tengah dan Labuhan Batu. Sedangkan pada website Provinsi Sumatera Utara, informasi tersebut tidak dicantumkan. 

Analisis Website Pemerintah dan Kategorisasi
Dalam penilaian website Provinsi Sumatera Utara, Kabupaten Tapanuli Tengah, dan Kabupaten Labuhan Batu telah dirincikan pada tabel diatas, dimana jumlah total menunjukan nilai yang yang kami berikan berdasarkan kelengkapan konten yang ada di website tersebut dan nama dari daerah menunjukan hasil perhitungan dari setiap bobot nilai yang telah ditentukan.
(Bobot Nilai Setiap Kategori x Jumlah Total), kemudian dijumlahkan setiap Unit Analisis.

Dibawah Ini Merupakan Uraian Hasil Analisis
Dari ketiga website yang telah kami analsis, website Provinsi Sumatera Utara belum melakukan update terhadap kegiatan daerah maupun peraturan-peraturan daerah yang baru dibuat. Dari segi Visi dan Misi pemerintahan, website Kabupaten Labuhan Batu masih menggunakan Visi dan Misi periode 2010-2015. 

Dari kondisi Topografis Kabupaten Tapanuli Tengah yang merupakan bagian dari daerah Provinsi Sumatera Utara sebagian besar  berbukit – bukit, dengan ketinggian 0 - 1.266 meter di atas permukaan laut. Sebagian lagi adalah dataran dan terdapat banyak daerah aliran sungai (DAS).
Sebagian besar wilayah kecamatan di Kabupaten Tapanuli Tengah berbatasan dengan laut sehingga berpengaruh pada suhu udara yang tergolong beriklim tropis. Dalam periode bulan Januari – Desember 2015, suhu udara maksimum dapat mencapai 32,20ºC dan suhu minimum mencapai 22,10ºC. Rata-rata suhu udara di Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 2015 adalah 26,40ºC. Pada tahun 2015, curah hujan rata-rata 12,10 mm, hari hujan 247,00 hari, kecepatan angin 6,36 knot dan penguapan 4,94 mm. Potensi hidrologi di Kabupaten Tapanuli Tengah sangat penting untuk menunjang pembangunan, baik untuk kepentingan air minum, irigasi, transportasi, dan untuk kepentingan lainnya, (sumber : BPS Kab. Tapanuli Tengah).

Wilayah Tapanuli Tengah dipengaruhi oleh 6 (enam) Daerah Aliran Sungai (DAS) besar, yaitu DAS Tapus, DAS Aek Sirahar, DAS Lae Chinong, DAS Aek Sibundong, DAS Aek Kolang, dan DAS Batang Toru. Daerah hulu sungai berasal dari pegunungan Bukit Barisan dan bermuara ke Pantai Barat Provinsi Sumatera Utara di wilayah administratif Kabupaten Tapanuli Tengah. Sebagian sungai telah dimanfaatkan untuk pembangkit tenaga listrik seperti aliran Sungai Sibuluan untuk PLTA Sipan Sihaporas, yang memiliki kapasitas daya listrik 50 MW dan untuk air minum, steiger / dermaga perhubungan laut, tempat sandar kapal perikanan maupun irigasi yang mendukung pertanian.


TOOLS AUDIT

Audit adalah suatu proses kontrol pengujian terhadap infrastruktur teknologi informasi dimana berhubungan dengan masalah audit finansial dan audit internal. Audit lebih dikenal dengan istilah EDP Auditing (Electronic Data Processing), biasanya digunakan untuk menguraikan dua jenis aktifitas yang berkaitan dengan komputer. Salah satu penggunaan istilah tersebut adalah untuk menjelaskan proses penelahan dan evaluasi pengendalian-pengendalian internal dalam EDP. Jenis aktivitas ini disebut sebagai auditing melalui komputer. Penggunaan istilah lainnya adalah untuk menjelaskan pemanfaatan komputer oleh auditor untuk melaksanakan beberapa pekerjaan audit yang tidak dapat dilakukan secara manual. Jenis aktivitas ini disebut audit dengan komputer.

Salah satu software yang dapat dijadikan tools dalam melakukan audit teknologi informasi adalah 
ACL (Audit Command Language). ACL adalah sebuah software CAAT (Computer Assisted Audit Techniques) untuk melakukan analisa terhadap data dari berbagai macam sumber. ACL for Windows (sering disebut ACL) yaitu sebuah software TABK (TEKNIK AUDIT BERBASIS KOMPUTER) untuk membantu auditor dalam melakukan pemeriksaan di lingkungan sistem informasi berbasis komputer atau Pemrosesan Data Elektronik.

Keuntungan menggunakan ACL
  1. Mudah dalam penggunaan.
  2. Built- in audit dan analisis data secara fungsional
  3. Kemampuan menangani ukuran file yang tidak terbatas
  4. Kemampuan mengekspor hasil audit
  5. Pembuatan laporan berkualitas tinggi
Manfaat menggunakan ACL
v  Dapat membantu dalam mengakses data baik langsung (direct) kedalam sistenm jaringan ataupun indirect (tidak langsung) melalui media lain seperti softcopy dalam bentuk text file/report.
v  Menempatkan kesalahan dan potensial “fraud” sebagai pembanding dan menganalisa file-file menurut aturan-aturan yang ada.
v  Mengidentifikasi kecenderungan/gejala-gejala, dapat juga menunjukan dengan tepat sasaran pengecualian data dan menyoroti potensial area yang menjadi perhatian.
v  Mengidentifikasi proses perhitungan kembali dan proses verifikasi yang benar.
v  Mengidentifkasi persoalan sistem pengawasan dan memastikan terpenuhinya permohonan dengan aturan-aturan yang telah ditetapkan.
v  Aging dan menganalisa account receivable/payable atau beberapa transaksi lain dengan menggunakan basis waktu yang sensitive.

sumber :
http://catatandestra.blogspot.co.id/2014/05/pengertiankeuntunganmanfaat-acl-audit.html
https://tiarawatimj.wordpress.com/2017/01/18/tools-lain-dalam-melakukan-audit/

COBIT


COBIT (Control Objectives for Information and related Technology ) adalah kerangka panduan tata kelola TI dan atau bisa juga disebut sebagai toolset pendukung yang bisa digunakan untuk menjembatani gap antara kebutuhan dan bagaimana teknis pelaksanaan pemenuhan kebutuhan tersebut dalam suatu organisasi. COBIT memungkinkan pengembangan kebijakan yang jelas dan sangat baik digunakan untuk IT kontrol seluruh organisasi, membantu meningkatkan kualitas dan nilai serta menyederhanakan pelaksanaan alur proses sebuah organisasi dari sisi penerapan IT.

COBIT berorientasi proses, dimana secara praktis Cobit dijadikan suatu standar panduan untuk membantu mengelola suatu organisasi mencapai tujuannya dengan memanfaatkan IT. Cobit memberikan panduan kerangka kerja yang bisa mengendalikan semua kegiatan organisasi secara detail dan jelas sehingga dapat membantu memudahkan pengambilan keputusan di level top dalam organisasi.

COBIT digunakan secara umum oleh mereka yang memiliki tanggung jawab utama dalam alur proses organisasi, mereka yang organisasinya sangat bergantung pada kualitas, kehandalan dan penguasaan teknologi informasi. Cobit memiliki 4 Cakupan Domain, yaitu perencanaan dan Organisasi (Plan and Organise), Pengadaan dan Implementasi (Acquire and Implement), Pengantaran dan Dukungan (Deliver and Support), Pengawasan dan Evaluasi (Monitor and Evaluate). Keempat domain tersebut kemudian dijabarkan menjadi 34 faktor resiko yang harus dievaluasi jika ingin diperoleh suatu kesimpulan mengenai seberapa besar kepedulian manajemen terhadap teknologi informasi, serta bagaimana teknologi informasi dapat memenuhi kebutuhan manajemen akan informasi.

BAHASA INGGRIS BISNIS 2

TUGAS 3 LISTENING TEST D                 11. C              21. A A                 12. C              22. C D                 13. D  ...